GenPI.co Jogja - Kekalahan PSIM Jogja atas Dewa United di laga terakhir Liga 2 untuk memperebutkan 1 tiket promosi ke Liga 1 menjadi pelajaran berharga Seto Nurdiyantoro.
Pelatih PSIM tersebut mengaku banyak kendala yang dialami timnya dalam menjalani kompetisi di tengah pandemi Covid-19.
Salah satunya adalah jadwal antar pertandingan yang begitu cepat sehingga menyebabkan risiko cedera pemain.
“Jadwal yang mepet tidak ideal buat kami. Ada pemain kami cedera,” katanya dalam keterangannya yang dikutip Jumat (31/12).
Seto mengungkapkan ketika membentuk tim, dirinya harus membuat klub tersebut bisa menang dalam setiap kondisi.
“Suatu saat dengan model kompetisi seperti ini, bagaimana saya harus melakukan (pembentukan tim) agar bisa menang dalam segala kondisi,” tuturnya.
Dalam pertandingan melawan Dewa United, Seto mengapresiasi upaya yang dilakukan anak-anak asuhannya.
“Kami apresiasi pemain karena ingin menang. Tapi hasilnya memang tak sesuai,” ujarnya.
Salah seorang pemain PSIM Imam Arief mengatakan dirinya juga mengucapkan selamat kepada rekan-rekan timnya karena telah habis-habisan bermain dengan kondisi yang kurang baik.
“Mohon maaf untuk suporter dan pecinta PSIM karena belum bisa lolos ke Liga 1,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News