GenPI.co Jogja- Fisioterapis PSS Sleman Muhammad Firman mengaku bergabung dengan skuad berjuluk Elang Jawa merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.
Ia sudah sejak lama bercita-cita ingin membantu para penggawa dalam meningkatkan performa mereka di lapangan melalui keahliannya.
“Dari zaman kuliah, saya sangat mengidolakan Irfan Bachdim. Sekarang bisa menangani dia secara langsung itu rasanya luar biasa. Bagi saya ini seperti mimpi," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/9).
Keinginannya untuk bergabung dengan Super Elja menjadi semakin kuat saat Firman bertemu dengan Sigit Pramudya, Fisioterapis PSS pada tahun 2018 silam.
“Saya ingat saat itu ada Mas Sigit, Fisioterapis PS Sleman. Dia pernah mengisi mata kuliah di kelas saya. Ketika itu saya sampai bilang ‘Kapan saya bisa kaya gini?’ Kemarin ada kesempatan saya coba dan alhamdulillah rezekinya,” katanya.
Sebelumnya, Firman sudah mengantongi banyak pengalaman ketika bekerja sebagai fisioterapis untuk klub basket Bima Perkasa Jogja.
Berbekal pengalaman itulah, ia cukup percaya diri dan tak begitu kesulitan ketika harus beradaptasi di PSS.
Ia mengatakan yang membedakan kalau di basket durasi kompetisinya lebih cepat, mungkin hanya 4 sampai 5 bulan saja.
“Sedangkan di sepakbola kan lama, bisa 8 bulan sampai bahkan setahun. Kalau suasana dan risiko cederanya sih hampir sama,” ucapnya.
Saat ini Firman sudah berada di Jakarta untuk membantu para penggawa dalam mengarungi kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.
"Saya sudah berkoordinasi dengan dokter tim, pelatih fisik, masseur dan lain-lain untuk mengetahui bagaimana kondisi pemain sebelumnya,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News