Stadion Tridadi, Saksi Sejarah Kesuksesan PSS Sleman Naik Kasta

01 November 2021 11:30

GenPI.co Jogja - Sebelum menjadikan Stadion Maguwoharjo sebagai homebase, PSS Sleman pernah merasakan tuah dari Stadion Tridadi.

Stadion juga menjadi saksi sejarah PSS Sleman naik ke kasta utama liga Indonesia.

Stadion berkapasitas 12.000 itu sempat direnovasi di bawah pemerintahan Arifin Ilyas, Bupati Sleman periode 1990-2000.

BACA JUGA:  Sleman Fans Desak Pulangkan Tim PSS Sleman, Ini Jawaban Direksi

Pada 5 Februari 1995, Ketua KONI DIY yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikan kembali stadion itu.

Setelah itu, PSS Sleman pun resmi menggunakan Stadion Tridadi sebagai homebase.

BACA JUGA:  PSS Sleman Bertekad Bangkit Lawan Borneo FC

“Pada saat itu masih perserikatan, pemerintah memegang peranan. Pak Bupati (Arifin Ilyas) sebagai ketua umum PSS memberikan kontribusi dengan melakukan renovasi Stadion Tridadi sebagai kandang PSS di kompetisi Divisi II,” tutur Sudarsono KH salah satu pendiri PSS Sleman, mengutip laman PSS Sleman, Senin (1/11).

Setelah renovasi, Stadion Tridadi menjadi berkah PSS mengarungi Divisi II di musim kompetisi kala itu.

BACA JUGA:  Lawan Borneo FC, Kiper PSS Sleman Bertekad Tak Banyak Kebobolan

PSS sempat gagal melangkah ke final Divisi II karena kalah dari Persewangi Banyuwangi di semi final melalui adu pinalti.

Namun, PSS masih mendapatkna kesempatan lolos ke Divisi I babak playoff lewat format setengah kompetisi yang digelar di Stadion Tridadi, 4-9 1996.

Saat itu, babak playoff diikuti empat tim, Aceh Putra, Persipal Palu, Persiss Sorong, dan PSS Sleman.

Saat itu, anak asuhan Suwarno berhasil mengalahkan Aceh putra dan sukses mengangkat PSS naik ke Divisi I.

Stadion Tridadi kembali menjadi saksi sejarah PSS Sleman lolos ke Divisi Utama setelah lima musim bertarung di Divisi I.

Mereka memastikan tiket semifinal di laga terakhir babak delapan besar Divisi I 1999/2000.

Menurut Legenda PSS Sleman, M. Eksan, tangan dingin Bambang Nurjoko mampu mengubah potensi pemain lokal Sleman menjadi tangguh di lapangan hijau.

Keberhasilan PSS Sleman menembus Divisi Utama tak lepas dari kengototan, kekompakan, motivasi kuat dan rasa percaya diri yang tinggi para anggota tim.

Stadion Tridadi juga menjadi saksi M. Eksan mencetak lima gol dalam satu pertandingan saat Super Elang Jawa mengalahkan Persiba Balikpapan dengan skor 6-1 di leg pertama babak 8 Besar Divisi I 1999/2000.

“Ada kenangan yang sampai sekarang tidak terlupakan di Stadion Tridadi, saya mencetak dua gol yang menghantarkan PSS lolos ke Divisi Utama. Lawan PSB Bogor harus menang, hasil imbang pun kita tidak lolos ke Divisi Utama. Saat pertandingan kita leading dulu 1-0, PSB menyamakan kedudukan 1-1,” cerita M. Eksan.

“Lima menit jelang pertandingan berakhir, posisi saya membelakangi gawang lawan, ada dua pemain lawan. Bola saya dorong ke depan, saya balik badan bola saya tendang pakai kaki kiri tahu-tahu bola masuk ke pojok kanan atas gawang, kiper tidak melihat. Akhirnya kita menang 2-1, dari situ muncul sebutan gol Setan M. Eksan,” lanjutnya.

Stadion Tridadi juga menjadi tuah bagi PSS Sleman di Liga Bank Mandiri 2004.

Di musim itu, stadion itu menjadi saksi Kahudi Wahyu dan kawan-kawan mengoleksi kemenangan.

Di akhir musim, PSS pun bertengger di posisi 4 dari 18 konstestan.

Setelah PSS Sleman pindah homebase ke Stadion Maguwoharjo, pengelolaannya berpindah tangan ke beberapa pihak beberapa kali.

“Pertama kalinya pengelolaan Stadion Tridadi oleh UPT Maguwoharjo, Oktober 2016. Setelah itu, pihak kami terus melakukan update informasi mengenai secara pasti luas tanah serta bentuk kerjasamanya,” ungkap Kepala UPT Maguwoharjo, Sumadiono. (PSSleman)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Budi Yuni Harto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JOGJA